Selasa, 21 Juni 2011

Ternyata bebek lebih bertanggung jawab..!!!

ota salatiga ternyata cukup sejuk, pas banget buat refreesh badan dan otak yg sehari-harinya dipaksa untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup.
Dua hari cukup untukku menenangkan pikiran dan hati yg lagi kusut (benang kalee).
Di rumah pakde warno yg cukup luas dg kondisi pedesaan dgn dataran yg tinggi benar2 membuatku takjub dgn panorama alamnya.
Ada persawahan, sungai jernih yg mengalir deras, dan perkebunan milik orang kampung.

Di belakang rumah ada kandang bebek dgn jumlah sekitar 200an.
Tepat dibawahnya ada empang yg diisi ikan lele yg siap menyantap kotoran bebek tsb.
Sangat alami dan ramah lingkungan.
"Besok ikut aku angon bebek ya le" pakde mengagetkanku.
"oke" kebetulan aku ingin lihat lucunya bebek2 itu megal-megol.

Jam 7 pagi pakde sudah siap dgn baju gombrong pake caping gunung.
Lalu "kwek-kwek-kwek 1000x"
Bebek2pun berebutan keluar. Ada yg menarik disini.
Dari 200 bebek ternyata hanya ada 5 pejantannya.
Dan pejantan tsb diberi warna putih (spt cat) pd lehernya.
Seperti layaknya komandan, bebek jantan itu mendongakkan kepala menghitung anggotanya kalau gak boleh disebut istri2nya.

1 pejantan mempunyai kewenangan atas 40 ekor betina sbg anggota/istri, begitu itung2an saya.
Saat pejantan mondar-mandir seperti menghitung, semua betinanya juga berbaris rapi, diam tdk bersuara. Sangat mengormati pejantan sebagai pemimpin.

Lalu pakde mengayunkan rotan bak seorang diligent/conduktor.
"kwek-kwek" pejantan bersuara dan di ikuti anggotanya riuh rendah. berjalan ber iringan macam marinir mau latihan perang.
Perfect !! sangat disiplin. depan berhenti. belakangpun berhenti. tidak ada indikasi untuk saling mendahului apalagi membuat kekacauan.

Saat mau masuk ke sungaipun bebek jantan sangat mendominasi keputusan yg sangat dipatuhi anggotanya.
" apakah ada pelatihannya sehingga begini rapi pakde ?" tanyaku
" gak ada. semuanya berjalan alami, yg pejantannya itu memang sudah terbiasa memimpin, kebetulan punya kecerdasan yg lebih dari bebek jantan lainnya " pakde menerangkan.
" masing2 pejantan itu sudah ditawar 1 juta-an tapi gak aku kasih " imbuh pakde.
" haah, mahal amat " aku sedikit menyangkal.
" iyalah, selain punya kecerdasan diatas rata2 dia juga sangat loyal, berdedikasi dan bertanggung jawab " pakde ngeyel.
" ceile segitunya ama bebek " sahutku agak kheki.
" hehehe, lihat aja nanti kamu pasti akan terheran-heran " pakde meyakinkan.
" ayo kita giring ke sawah " pakde menambahkan.

Lalu pakde berdiri. mengangkat rotan keatas.
Seketika si jantan mendongakkan kepala, dan kwek-kwek-kwek..
Seluruh bebek menyahut riuh rendah sambil bergerak beriringan, menuju sawah pakde seluas 1 hektaran yg berhimpitan dgn sawah milik orang lain dgn si jantan di depan sebagai pimpinan.
Sesekali bergantian dgn jantan yg lain menjaga kelompoknya memasuki sawah pakde tanpa mau masuk ke sawah yg bukan haknya.

Tampak sekali bebek2 itu ceria berlarian kesana kemari mencari cacing.
Paruhnya yg mirip sekop menggaruk tanah, menjadikan tanah makin gembur.
Beberapa bebek betina mencoba nakal untuk menyeberang ke sawah milik tetangga.
Kwek-kwek-kwek..si jantan berlarian bagai kesurupan mengejar bebek betina dan mematok kepala
si betina memberi peringatan agar kembali pada tempat yg sudah disediakan tanpa melanggar undang2 kebebekan.

" ayo pulang " kembali pakde mengagetkanku.
" ayo " kulihat matahari sudah hampir ditengah kepala, mungkin jam 11an.

Kembali pakde mengangkat rotan memberi komando.
Si jantan berteriak sambil berlarian kesana kemari.
Diikuti suara bebek betina ramai sekali, tapi tidak bergerak " ada apa ?"
o, ternyata ada satu bebek yg tertinggal. Dgn tetap setia mereka berteriak seolah memanggil temannya agar lebih cepat bergerak.
Dgn penuh tanggung jawab si jantan berlarian mencari sambil berteriak-teriak.
Terpaksa aku menunggunya, sepertinya pakde sudah satu rasa dgn bebek2nya. tampak tenang.

Setelah lengkap barulah pasukan bebek itu bergerak. bagai paskibraka mereka berjalan tertib.
si betina berlari kecil sambil mendengar dgn kidmat komando dari si jantan.
Perjalanan pulang yg mantap tanpa takut tersesat !

Sampai dirumah sudah disiapkan nasi angking yg sudah direndam air.
Sebagai hadiah atas kepatuhan mereka dan agar produksi telur tetap berkualitas.
Selanjutnya masuk kandang untuk istirahat.

Tuhan Maha Pengasih & Maha Penyayang.. dadaku bergemuruh, badanku bergetar.
Peristiwa ini seolah memaksaku untuk MEMBACA kahanan hidup ini.
Belajar dari kedisplinan, loyalitas, tanggung jawab dr sekelompok bebek, semoga bisa menjadikan aku punya rasa malu menyandang sbg mahluk mulia disisi Tuhan...
Flowers emotions cantik nature anime wonderful car body design lamborghini

0 komentar:

Posting Komentar