Jumat, 17 Juni 2011

Syech Lemah Abang

Siapa yg tidak mengenal nama ini ? lebih populer dgn sebutan syech siti jenar. sejak munculnya kerajaan demak bintoro hingga jadi nama jalan demak dan bintoro (surabaya) nama ini selalu jadi pergunjingan orang.
pro dan kontra. kontro-versi cerita mengemuka. para penulis buku, pintar melihat peluang maka ditulislah kisah tentangnya entah dia punya data diri syeh atau dari dongeng sebelum tidur tutur tinular turun temurun.

Siapa yg tidak mengenal riwayat kecilnya ? semua tertulis rapi tersimpan di museum2 mulai dari cirebon hingga trowulan. ada yg bilang itu hanya mitos. boleh. ada yg bilang dia teroris ajaran sesat pada zamannya. monggo. kenapa ? karena saya juga gak ingin terjebak dalam polemik "benar-salah".

Jujur saja disini saya sedang tidak ingin meyakinkan siapapun, tentang kondisi spiritual yg saya alami waktu itu..

Jatuh malam 1 asura th 2007 sanggar mengadakan acara tuguran di candi cetho pereng lawu.
Ratusan orang sudah banyak berkumpul, semua tertahan di sap ke tiga untuk naik lagi ada undang2 yg sinengker, hanya trah keraton ngayogyakarta & kasunanan surakarta hadiningrat yg di ijinkan masuk itupun dgn password dr keraton.

Sedikit meyakinkan pejaga gerbang, kita bertujuh diijinkan masuk. mencari tempat yg pas untuk melakukan samadi/meditasi manekung sadakep saluku tunggal meper babahan howo songo manembah mahujud suyut marikeluh.

Saya mencoba heneng. diam dalam segala pratingkah. lidah menempel pada langit2 atas. berdoa tidak lagi dgn mulut yg sudah terkunci. gelaran pada pikiran coba digulung. terkumpul menjadi satu di kalbu. semua rasa yg munculpun coba digulung. akhirnya semua panca indra tercapai diam/heneng.

Saya mencoba hening. terdengar degup jantung berdetak nyaring melebihi suara angin yg berdesir.
satu persatu napas masuk memenuhi batin, tanapas, anapas hingga nupus tergulung menjadi satu.
sidem permanem tanpo sabowo hambawani roso mulyo tan keno roso rumongso..

Henung.. raga serasa hilang. yang ada hanyalah rasa didalam rahsa. partikel molekul berubah lebur menjadi quanta. seperti asap rokok yg hilang menyatu dengan dzat udara yg lebih besar.
terasa tapi tidak ada rasa. parama laukila (fana' fi al fana')

Lalu.. aku sudah ada di sebuah rumah agak besar. model rumah seperti rumah rata2 di jawa tengah. dimuka pintu ada 3 orang berdiri semua bersorban dgn baju model arab mungkin gamis.
tampak gusar.
Salah satu berteriak "mana siti jenar ?"
ada suara dari dalam "siapa yg mencari ?"
"aku .sunan kudus" tegasnya.
"gusti pangeran siti jenar tidak ada" jawabnya dari dalam.
"siapa yg barusan menjawabku ?" tanya sunan kudus

Lalu.. ada selintas cahaya putih seperti kabut muncul dimuka pintu.
"aku" cahaya itu bersuara.
"siapa ? aku tidak melihatmu ?" sunan kudus makin gusar.
"aku muridnya, kebo kenongo." cahaya itu menegaskan.

Selintas terlihat dahi sunan kudus berkerut. mungkin kaget karena kecelenya seperti aku. muridnya saja seperti ini gimana gurunya..?

Sepintas terlihat disamping rumah juga ada cahaya agak lebih besar. entah kenapa aku seperti kena magnet yg besar untuk berjalan ke arah samping rumah. mengikuti cahaya menjauhi rumah hingga tidak lagi mengikuti dialog sunan kudus dg kebo kenongo.

Sepertinya ada hutan jati yg lebat tinggi2 dan besar2, lalu ada batu hitam besar. cahaya itu berhenti disitu. perlahan memudar membentuk sebuah wujud. manusia. pendek. perut buncit. rambut sebahu. kulit sawo matang. muka oval. hidung jawa(mancung gak, pesek gak).
Agak lama aku mengamati wujud ini. tidak gumun. tidak kaget. biasa aja.

"hawignyo masidam" wujud ini menyapa.
"hmm" aku bingung menjawabnya.

Berikut dialogku dgn dia (sudah diterjemahkan dlm bhs kita)

Aku : siapakah kamu ? dari jenis apakah ? jin , malaikat atau apa ?
Dia : sebelum aku menjawab akan aku beritau bahwa kamu sedang ada di zamanku th 1500 kerajaan demak yg berkuasa raja arya jimbun. aku bukan jin. hanya manusia yg bisa tau dimensi alusing-alus. kalau jin hanya bisa pada dimensi kasaring-alus. dan malaikat pada alusing-kasar.
masa kecil ku aku sering disebut mas nok, remajaku orang menyebut abdul jalil dan sekarang orang menyebutku lemah abang lalu siti jenar.
(suaranya sangat lembut jauh dari buku2 yg kubaca mengumpat umpat/kasar)

Aku : adakah yg tersirat dari nama mah abang/ siti jenar ?
Dia : lemah abang adalah komunitas yg kubentuk untuk menyampaikan ajaran kebenaran manunggaling kawulo gusti. sedangkan siti jenar adalah simpul ajaran bahwa manusia bergerak, bicara itu karena kodrat/ kuasa dan iradat/ kehendak yg lengkap menempel pada panca indra kita. Nah ketika kita kembali tidak boleh ada rasa yg menghalangi.
aku mengistilahkan hidup di dunia rame ini adalah sebuah kematian karena kita malah sedang tidak bebas terkungkung oleh budi dan angan2. sedangkan kehidupan sejati langgeng, tidak direpotkan oleh keinginan yg beribu macam hanya karena pandangan palsu penglihatan kita.

Aku : apakah wujud ini, adalah wujudmu pada zamanmu ?
Dia : sepertinya kamu juga sudah teracuni oleh pikiran kayal yg menempel erat pada ragawi yg nantinya akan hancur lebur menyatu dgn tanah. cobalah tetap konsisten sejiwa pada dzat yg maha luhur melanglang buana tanpa ada penghalang. dialah yg memerintahkan diam dan geraknya semesta ini, sipatnya wahdaniyah. dia itu yg bersatu padu dgn wujud saya.
sama tapi tidak bisa disamai/disamakan. jangan pernah melihat bleger(wujud). lihat itu pagelaran wayang kulit jika kamu melihat dari depan akan terlihat geber/layar dan hanya bayangan wayang.
jika kamu melihat dari belakang kamu hanya melihat geger/punggung dalang tanpa bisa melihat wajah asli dalang itu.
sering kita terkecoh, seolah dalang yg paling dominan, padahal lakon/cerita/pakem itu sendiri yg lebih dominan, coba dalang membelok dari pakem wo yo bisa dilempar kemung sama parogonya karena tidak bisa mengikuti alur yg sudah tertulis dalam lakon.

Aku : bolehkah aku mengetahui ajaranmu ?
Dia : boleh saja asalkan kamu tidak lenjeh. kalau berani jangan takut-takut kalau takut ya jangan berani-berani . karena ajaran ini dibutuhkan pemahaman yg serius.
jika sedikit saja kita selisih pendapat harus dibahas tuntas, agar tidak dikatakan sesat.
bukankah tidak ada aliran air sungai yg tersesat, asal kita tau darimana asal muasal kita / sangkan paran dan tau kemana tujuan/muaranya.

Aku : baiklah kalau begitu, lain waktu aku temui lagi adakah syarat untuk menemuimu ?
Dia : ada. kamu harus dalam keadaan hening agar menyatu dgn dzat wajibul maulana mulyaningrat.
dan tetaplah salugu dalam segala hal semoga perjuanganmu di zamanmu menemukan kebahagiaan.

Aku : apakah masih tetap menggunakan nama syech siti jenar ?
Dia : tidak. panggil aku kanjeng gusti pangeran mah bang kumboro jati cahyo kumolo.
baik sekarang kita berpisah disini Insun kondur pamujining rahayu kariyo basuki, masidam..

Hmm.. bergerak perlahan tubuhku masih di candi cetho...
Flowers emotions cantik nature anime wonderful car body design lamborghini

0 komentar:

Posting Komentar