Selasa, 21 Juni 2011

Ada apa denganmu wahai Indonesiaku tercinta ???

Maafkan aku..hanya ini kata pertama yg akan kutulis untuk para pembaca setia yg berbudi luhur.
Bukan maksud aku untuk menjadi provokator dlm hal ini.
Berangkat dari keprihatinan (perih ing batin) yg mendalam karena seringnya nonton berita di tv.

Bencana alam seperti kerasan di bumi Indonesia.
Banjir bandang, air meluap seperti enggan meresap kedalam tanah ataukah tanah yg enggan menerima air ?
Tanah longsor, kebakaran, gempa bumi, dst.

Belum lagi kejahatan fisik seperti pembunuhan mayat dipotong jadi sewidak rolas malah ada yg dimakan segala selayaknya ayam goreng siap saji.
Bayi masih merah baru saja dilahirkan dibuang di tempat sampah menjadi bangkai, kepala dan kaki dibuat rebutan kucing, seluruh tubuhnya dirubung semut, dst.

Hilang kepercayaan antara sesama penggerak pemerintahan, antara sesama wakil rakyat,
antara sesama intelektual, antara sesama rakyat, dst.

Muncul rasa saling mencurigai, saling mengalahkan dalam berpendapat, saling melecehkan pribadi masing2, dst.

Ada apa ini ?
Tidakkah ada aturan yg jelas ?
Masih kurangkah tatanan dan tuntunan agama ?
Masih kurangkah guru, ulama, rahib, pendeta, dst ?

Jawabnya tentu bermacam2 dan kembali kita beradu hala, beradu pandai, debat kusir, dst.
Ada jawaban yg agak menentramkanku saatku berdiam merenungi keadaan negriku Indonesia, pinjam tempat di gua gajah alas purwo - banyuwangi.

Ini adalah pembicaraanku dengan danyang sumorobumi nusantara Gusti Pangeran...(asma)
Pembicaraan ini sudah disadur dlm bahasa kita.

aku : nuwun kulo, ijinkan aku bertanya beberapa hal tentang negri ini ?
( kusampaikan hal2 seperti diatas )

danyang sumorobumi nusantara :
Semua ini berawal dari legenda tutur yg sangat kuat tentang keberadaan manusia ditanah ini jutaan th yg lalu (manusia sudah ada di jawa sebelum jaman batu;baca fosil sangiran di perpus blora).
Pada jaman itu manusia jawa (nusa jawa samudra) sudah menguasai 2/3 dunia / planet bumi dgn budaya dan ilmu pengetahuan yg luhur. Tanah di nusantara ini sangat keramat.
Semua isi perut bumi diperuntukkan buat manusia diatasnya. Saling menghormati, guyup rukun, tolong menolong, gotong royong, dst. adalah falsafah sederhana yg dipegang teguh
tanpa harus di iming2i ataupun ditakut2i.
Semua secara sadar saling mencintai sesama mahluk sekaligus penciptaNYA.
Manusia dgn manusia, manusia dgn alam semesta, manusia dgn Yang Maha.
Dan ini mengakibatkan terjadinya keselarasan, keseimbangan.
Karena pikiran manusia bisa muncul positiv/negativ dan itu terpendar menjadi gelombang elektromagnetik sedangkan gelombang elektromagnetik alam semesta selalu muncul negativ.
Nah.. bisa kamu bayangkan jika pikiran positiv bertemu dgn negativ maka akan terjadi keseimbangan yg saling mengisi seperti magnet yg saling tarik menarik.
Beda jika sebagian besar manusia punya pikiran negativ atau perilaku yg negativ, bertemu dgn alam semesta yg selalu negativ maka akan terjadi ketidak seimbangan seperti magnet yg tolak menolak.
Maka jangan kamu heran jika air tidak lagi bisa meresap ke tanah.
Jangan heran jika padi yg diberi banyak pupuk dgn air yg cukup, tidaklah cukup menghasilkan panen yg melimpah. Tanpa tanda2 gunung meletus. Ikan dilautan luas menghilang... penyakit aneh bermunculan...dsb.
Mengerti !!

aku : inggih. lalu solusi apa yg bisa dilakukan untuk mengentas semua ini ?

danyang sumorobumi nusantara :
Pertanyaanmu ini mengingatkanku pada jaman majapahit.
Saat brawijaya V meneruskan jaman keemasan pemerintahan sebelumnya.
Saat itu majapahit adalah bangsa yg punya armada terkuat setelah mongolia dgn 10.000 kapal. Majapahit disegani lawan maupun kawan. Berbasis maritim karena wilayah laut yg luas membuat keadaan negri sentosa jaya, apanjang-apunjung gemah ripah loh jinawi toto titi tentrem kerto lan raharjo. Rakyat sangat mempercayai kerajaan, mikul duwur mendem jero, begitu sebaliknya raja mengemban amanah dgn jujur dan adil.
Sampai datang takdir itu..!
Sekelompok orang bijak menawarkan "solusi" dgn dalih agama yg akan menentramkan suasana yg sudah tentram. Agama itu tidak punya salah, orang yg membawa agama sebagai tujuan yg tidak jelas itulah yg sedang kupertanyakan sampai sekarang.
Eyangmu Brawijaya V adalah tipe manusia yg prasojo dan salugu.
Demi kepentingan bangsanya dia rela melepas makutho/jabatan raja sekaligus bubarnya kerajaan majapahit.
Dan dia memilih menjadi pertapa suci hingga sekarang.

aku : hmm. apakah nangdalem (anda) akan membiarkan keadaan ini berlarut terus ?

danyang sumorobumi nusantara :
Aku adalah orang yg paling tidak bisa menerima keadaan ini. Kuperhatikan dari masa ke masa tidak ada cerminan ketulusan dalam mengabdi pada negara, budaya luhur nenek moyang musnah begitu saja. Manusia sekarang bangga dgn budaya bangsa lain selayaknya kacang lupa kulitnya.
Bangsa ini berubah.!
contoh ; soal warisan, dulu tanah sebahu akan diberikan pada anak yg tertua dgn catatan bisa mengemban amanah menghidupi adik2nya hingga mentas menjadi dewasa, begitu terus menerus turun temurun tanpa kehilangan tanah sebahu sedikitpun dgn rasa saling percaya.
Sekarang tanah sebahu dibagi anak tujuh masing2 anak membaginya lagi dgn anaknya, begitu seterusnya, sampai cucu terakhir tidak lagi mempunyai apa-apa.
Ini adalah kekonyolan dimana negri yg sangat kaya raya dihuni oleh manusia yg sangat miskin, sampai harus bekerja babu/kacung di negri orang.
Sungguh egosentris yg berkembang luar biasa.
Mendung mengelayut tanpa setitik airpun yg mau turun.
Itu artinya negri ini sedang mengalami kegelapan. Dan ini mengusikku. Hanya gelar toto batin yg bisa mengubahnya. Aku akan segera mrantasi gawe. Tunggu saat yg tepat akan kutagih janji itu.

aku : apakah nangdalem akan turun ke arcapada/bumi ini kembali bewujud menjadi manusia?

danyang sumorobumi nusantara :
Jangan berkhayal begitu ! Aku tidak akan mengubah tatanan alam semesta yg sangat kuhormati. Yang akan kulakukan adalah "menggeser" pemahaman yg ada sekarang dgn kebuntuan pikirannya, menjadi pemahaman luhur seperti dahulu lagi.
Dan tugasmu adalah menyiapkan sarana/prasana manusia yg anggung wimbuh linuwih.
Contoh ; siapkan kanvas, kuas, cat, dan biarkan aku yg melukisnya untukmu.
Aku akan bersemayam didada suci setiap insan yg mau berjuang hangeluri kebudayaan, menata batin sucinya secara utuh selaras dgn tingkah lakunya. Tidak peduli siapa, apa, bagaimana derajat pangkatnya.

aku : sendiko dawuh pangestunipun nangdalem kawulo tampi...

catatan redaksi : turut hadir Eyang tiling wisnuputro, Eyang joyoboyo, Eyang sapu jagat,
Eyang lengkung tejo kusumo, Eyang noyo genggong, Eyang sabdo palon, Eyang rengganis,
Njeng ratu loro ijem, njeng ratu loro langgeng dan semua penderek2 setianya.
Flowers emotions cantik nature anime wonderful car body design lamborghini

0 komentar:

Posting Komentar