Senin, 13 Juni 2011

GURU DAN MURID BAG 2

Suatu siang menjelang sore yg agak mendung ditepi pantai kamendungan. Disana ditumbuhi pohon kelapa yg buahnya banyak yg ndegan alias muda, banyak air dan dagingnya enak untuk disantap.

Dibawah pohon2 itu cangkruk 3 orang.
Satu guru dan dua orang muridnya satu si buta dan satunya si melek.
Ketiganya asyik makan daging kelapa muda dgn dikerok pake kempyeng/tutup botol.
Tampak si buta lekoh (semangat) ngerok meskipun kadang kala mlengse (luput), lalu si melek cekikikan melihatnya sementara sang guru cuma mesem (mau ngakak gengsi wong guru).

Buta : Aku tau lek kamu selalu ngetawain aku, coba kamu picek juga, pasti hilang ketawamu, hehehe..
Melek : Ojo nesu but, kalo suka nuduh itu buruk sangka namanya. Aku sedang ketawa kenapa guru ngajak kita jagong menikmati degan yg segar ini persis dibawah pohon kelapa.
Apa itu gak bikin deg-degan nek ketiban piye...hehehe..

Sambil mendongak si buta menggeleng-geleng seolah bisa melihat kahanan yg sesungguhnya.
Melek : Duh gayamu itu lo but kayak orang bisa ngelihat aja..
Buta : Kalo kamu picek juga, pasti hilang keraguanmu..

Si melek garuk2 kepala kheki atas jawaban si buta karena selalu berlindung pada kekurangan dirinya tapi kalo di cermati memang begitu adanya, karena ketidaktahuanlah yg membuat kita nyantai.
Kepanikan, keraguan, kekawatiran akan selalu menghantui, ketika kita tau persis resiko/akibat apa yg akan diterima dari apa yg kita sebabkan sendiri.

Guru : Sudahlah, kalian jangan guyon terus, nanti malah kehilangan kenikmatan.
Itu degannya masih banyak sana kamu kupas lagi lek, gak mungkin aku menyuruh si buta karena dia akan berprasangka buruk pada yg memerintah... hehehe

Melek : Guru. Maaf kenapa panjenengan hanya memiliki 2 murid dgn pandangan/penglihatan yg berbeda ?
Guru : Ya. Karena aku ingin menunjukkan bahwa pandangan/penglihatan yg berbeda itu hanyalah warna dari hidup ini. Contohnya kamu lek, kamu bisa melihat besarnya alam semesta raya ini, gebyar dgn penuh keindahan, tapi justru kamu tidak bisa melihat sisi gelap semesta ini, yg sebenarnya keindahannya tidak kalah dgn sisi satunya yg penuh gemebyar terang benderang.
Terbukti kamu masih dipenuhi ketakutan/kekawatiran atas apa yg kamu lihat, shg muncul pula syak wasangka atas dawuh yg diturunkan kepadamu..

Buta : Hahaha kapok koen...lek..lek
Guru : Kamupun begitu but, tidak boleh selamanya kamu berkurung pada kegelapan pandanganmu, karena terang matahari meskipun menggelapkanmu tapi sesungguhnya dia sudah bicara dgn kulitmu yg sudah gosong karena terbakar panasnya.
Terbukti kamu masih dipenuhi kesombongan atas apa yg kamu punya, shg muncul apatisme atas dawuh yg diturunkan padamu...

Kali ini si buta dan si melek hilang selera pada degan di depannya karena kalo guru mau bicara biasanya akan muncul hikmah2 yg terkandung didalamnya.

Guru : Perhatikan pohon kelapa ini mulai dari akar sampai daunnya dia punya manfaat padahal dia cuma berpijak diatas pasir keras, angin laut yg mengandung garam yg membunuh sebagian tumbuhan darat malah menjadikannya vitamin untuk tumbuh tinggi.
Perhatikan ombak laut yg susul menyusul tiada henti-hentinya, apa yg menyebabkan ombak itu tiada lelah bergerak..
Perhatikan pasir itu dgn hangatnya dia mengerami telur penyu yg ditinggal induknya.
Perhatikan telur penyu itu apa isi didalamnya ?

Hampir bersamaan : Apa makna semua itu guru ?
Guru : Saya akan terangkan secara harafiah saja karena dgn begitu akan teruji bahwa pandangan yg berbeda tidak akan membedakan RASA yg ada didalam dada.

Begini .....

Maaf kami tidak mampu mendengar semua suara lembut guru itu ditengah deburan ombak.

Lamat lamat yg kami dengar sepotong2 bahwa kandungan unsur garam yg dibawa angin laut itu bisa menjadikan rabuk nyowo bagi tumbuhan kelapa, segala pagebluk yg asalnya dari laut diserap oleh kelapa shg buahnya mampu menetralisir segala racun/ virus.

Dan ombak yg terus bergerak itu disebabkan ditengah samudra luas itu ada pusaran yg dijadikan inti/pedoman mahluk air untuk berthowaf.

Sementara itu telur penyu yg dierami pasir hangat meskipun malam hari datang, merupakan wujud kasih sayang dari ekosistem yg berlaku dan itu tidak akan pernah dilanggar oleh keduanya ya sang penyu maupun ibu bumi titi surti yg telah mengeraminya.

Sedangkan isi telur itu sesungguhnya tidak ada yg tau kalo diterawang dgn mengarah ke matahari hanya kelihatan gumpalan cahaya terang, tanda ada kehidupan didalamnya.
Kalo dipecah maka terlihat kuning dan putih perwujudan atas kematian telur itu sendiri.

Tampak si melek dan si buta garuk2 dan kucak2 matanya tanda kebingungan menyelimuti mereka.
Flowers emotions cantik nature anime wonderful car body design lamborghini

0 komentar:

Posting Komentar